Pembelajaran Sains, Pengembangan Keterampilan Sains dan Sikap Ilmiah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru

Authors

  • Bambang Sumintono Universiti Teknologi Malaysia, Johor Bahm, Malaysia

DOI:

https://doi.org/10.14421/albidayah.v2i1.97

Keywords:

Science Learning, Science Skills, Scientific Attitudes.

Abstract

Perkembangan dunia yang cepat dan saling terinterkoneksi salah satunya memunculkan era baru yaitu ekonomi berbasis pengetahuan. Prasyarat untuk bisa sukses di dalamnya adalah pengetahuan dan keterampilan dalam bidang sains dan teknologi. Pengajaran keduanya harus membekali siswa dalam hal berpikir kritis, keterampilan komunikasi yang kompleks dan kemampuan menyelesaikan masalah. Pengajaran sains di madrasah dan sekolah selama ini lebih banyak menekankan pada sains sebagai prodik (fakta, teori, hukum dll), padahal di saat yang sama terdapat alternative lain yaitu sains sebagai proses dan pengembangan keterampilan dan sikap ilmiah. Sehingga harapan penguasaan yang baik dan terampil sulit dicapai bila masih tetap menekankan pada sains sebagai produk. Tulisan ini menjelaskan pilihan pengajaran sains dan alat yang bisa digunakan untuk menerapkannya, serta seklaigus peluang yang bisa diarahkan untuk meningkatkan kompetensi guru.

References

Brown, P, and Lauder, H, Globalisation and the Knowledge Economy: Some Observations on Recent Trends in Employment, Education and the Labour Market, Working Paper Series, Paper 43, School of Social Sciences, Cardiff University, 2003.

Bybee, R,W and Fuchs, B, “Preparing the 21sr Century Workforce: A New Reform in Science and Technology Education,” Journal of Research in Science Teaching, Vol 43 (4), pp, 2006 349-35

Friedman, T, L, The World Is Flat: A Brief History Of The Twenty-First Century, New York, NY: Farrar, Straus and Giroux, 2005.

Hodson, D, “Teaching and learning about science: considerations in the philosophy and sociologyof science dalam Edwards, D, Scanlon, E, dan West D (editor),” Teaching, Learning and Assesment in Science Education. London: The Open University, 1993.

http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/01/25/03392994/tiga.mata.pelajaran.menjadi.momok.

Kelompok Studi Pendidikan Berkualitas (KPSB). (2008). Budaya Sains dan Matematika. Makalah disampaikan pada seminar di Dirjen PMPTK, Depdiknas. 9 Januari 2008. LAPI-ITB. Available at: http:/ /groups.yahoo.com/group/sains/files/KPSB%20LAPI-ITB/.

King, M, B, and Newman, F, M, “Building school capacity trough professional development: conceptual and empirical consideration,” The International Journal of Educational Management, 15 (2) pp, 2001, 86-93.

Kompas, Tiga Mata Pelajaran Menjadi Momok. Kompas, 25 januari 2010.

Thair, M and Treagust, D, F, “A Brief History of A Science Teacher Professional Development Initiative In Indonesia and The Implications For Centralised Teacher Development,” International Journal of Educational Development, Vol 2 pp, 2003, 201-213.

Thair, M and Treagust, D, F, “Teacher Training Reforms in Indonesian Secondary Science: The Importance of Practical Work in Physics,” Journal of Research in Science Teaching, Vol 36, No.3 pp, 2001, 357-371.

Wiggins, G, and McTighe, J, Understanding by Design, 2"d edition, Alexandria, VA USA: Association for Supervision and Curriculum Development, 2005.

Downloads

Published

2018-12-07